Selasa, 23 Juni 2009

GOELALI CHILDREN'S FILM FESTIVAL 2009 : SEPI PENGUNJUNG PADAHAL SANGAT MENARIK (4)

Hari penutupan Goelali Children’s Film Festival ’09, Sabtu 20 Juni 2009, yang lebih sepi dibandingkan pada hari pembukaan. Seorang panitia bahkan bisa mengingat saya sebagai salah seorang peserta Scriptwriting Workshop sehari sebelumnya, karena sepinya pengunjung festiaval yang menarik ini.

THE GIRL WHO LEAPT THROUGH TIME (TOKI O KAKERU SHOJO)

Saya datang agak terlambat untuk mengikuti pemutaran film THE GIRL WHO LEAPT THROUGH TIME, film animasi 2D Jepang karya Mamoru Hosoda. Film sudah tayang beberapa menit saat saya tiba di Aula Besar Gedung Museum Bank Mandiri di Kota.

Meski terlambat, saya tetap menikmati film animasi fantasi ini. Ceritanya mengenai Makoto Konno, gadis urakan dan cuek yang bersahabat dengan Chiaki dan seorang cowok yang saya lupa namanya. Suatu hari, setelah selamat dari sebuah kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya, Makoto menemukan bahwa ia memiliki kekuatan melompati ruang waktu. Untuk gadis yang suka bermain-main sepertinya, kemampuan itu mendatangkan keuntungan. Makoto menggunakan kemampuannya untuk bersenang-senang di karaoke dan ‘kabur’ saat Chiaki menyatakan perasaan cintanya.

Keadaan mulai kacau saat Makoto menemukan bahwa sahabat-sahabatnya justru menjadi korban dari ulahnya yang seenaknya melompati ruang waktu. Makoto menyesal sekali karena saat kemampuannya melompati waktu telah habis, ia menemukan bahwa dua sahabatnya justru mengalami kecelakaan fatal dan Chiaki harus pergi meninggalkannya. Padahal, Makoto harus menyatakan perasaannya bahwa ia pun sebenarnya suka pada Chiaki….

Saya memberi nilai 4 untuk film ini. Cukup lucu, menegangkan dan membuat penasaran.

FILMMAKING WORKSHOP

Usai menonton, saya dan Anita, teman baru yang saya temui pada hari pembukaan festival, langsung berpindah ke tempat dilaksanakannya Filmmaking Workshop dengan IKJ. Sebenarnya, bukan hanya IKJ yang terlibat, melainkan juga beberapa pihak lain seperti Elang Perkasa Film dan lain-lain.

Sesi pertama workshop gratisan ini dimulai dengan menyaksikan film Viva Indonesia! Produksi SET Film. Lalu, setelah itu, Mas Sugeng, seorang Asisten Sutradara berpengalaman, menguraikan secara singkat apa dan bagaimana film itu.

Tanpa banyak bicara lagi, setelah break setengah jam untuk makan siang dan shalat, kami, peserta workshop, langsung praktek membuat sebuah film pendek berdurasi satu menitan. Peserta dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing akan membuat satu film pendek mulai dari konsep hingga proses pengambilan gambar.

Waduh, ternyata cukup rumit ya, membuat film itu? Dibimbing Tri Wahyu Jatmiko atau Koko, fotografer, kami yang terdiri dari Anita, Harum (peserta Scriptwriting Workshop di Instituto Italiano di Cultura juga) dan saya, mulai membuat film iklan majalah Time Out Jakarta tanpa persetujuan pihak majalah bersangkutan. Yah, namanya juga buat latihan, bukan untuk dijadikan iklan sebenarnya.

Proses pengambilan gambar berlangsung lebih dari satu jam. Pada awalnya, Mas Koko menyarankan agar kami sendiri yang memegang kamera. Tapi karena semuanya masih belum berpengalaman, akhirnya sang mentor-lah yang memegang kamera. Biar lebih cepat selesai. ^_^

Proses yang memakan waktu lama tersebut membuat saya dan Anita tak bisa menonton Morrison, film penutup Goelali Children’s Film Festival. Padahal, voucher film sudah ada di tangan.

Tapi, sudahlah. Mengikuti workshop ini lebih berharga bagi saya daripada menonton. Lebih banyak ilmu yang saya dapatkan.

Setelah proses pengambilan gambar usai, kami segera kembali ke tempat semula. Di sana, kelompok lain ternyata sudah lebih dahulu selesai. Gambar-gambar yang kami ambil lalu disunting oleh Mas Bayu.

Namun karena keterbatasan waktu, proses akhir tersebut tak dapat diselesaikan saat itu juga. Mas Sugeng dan Mas Bayu mengatakan akan mengunduh film tersebut di fb atau youtube, jika sudah selesai diedit.

Menjelang Maghrib, saya dan Anita meninggalkan Gedung Museum Bank Mandiri yang sudah sepi. Pulang dengan membawa pengalaman baru yang menyenangkan dan berkesan.

Terima kasih untuk penyelenggara Goelali Children’s Film Festival ’09 dan pihak-pihak yang ikut mendukung penyelenggaraan festival film anak pertama di Indonesia ini. Terima kasih karena sudah menambah pengalaman dan membuat hari-hari saya berkesan selama mengikuti festival ini. Semoga, tahun depan, Goelali Film Festival kembali diselenggarakan. Semoga bertemu kembali!

Tidak ada komentar: